Kamis, 05 Juni 2014

Maleficent Review





Disney memang masih memegang peran utama sebagai rumah produksi film-film animasi dan dongeng. Kesuksesannya memvisualisasikan cerita anak-anak ke dalam bentuk film membuat film produksi Disney aman untuk segala usia. Ketika kebingungan mencari tontonan yang aman untuk dinimati sekeluarga, maka produksi Disney akan menjawabnya.
Frozen menjadi salah satu film animasi Disney yang mendapatkan sukses besar di zaman sekarang. Ketika film-film Box Office didominasi oleh tema Science fiction, robot dan bahkan Peperangan dengan teknologi serba canggih. Disney tetap konsisten memproduksi film-film imajinatif berbau dongeng dan fantasi. Kesuksesan kisah Putri Elsa yang memiliki kekuatan  sihir mengeluarkan es beserta saudarinya Anna di film Frozen semakin menambah deretan tokoh ikonik yang dibuat Disney. Layaknya Cinderella, Aurora, Little Mermaid, Snow White dan masih banyak lagi. Pencapaiannya memuncaki box Office Movie berminggu-minggu bahkan mengantarkan Frozen menjadi film keempat terlaris sepanjang masa di bawah film-film besar berbiaya fantastis seperti Avatar dan Titanic. Kesuksesan Frozen menjadi bukti nyata bahwa Disney masih menjadi ‘ancaman’ bagi rumah produksi perfilman Hollywood. Menyusul Frozen, Disney kembali memproduksi film terbaru yakni Maleficent.
Maleficent merupakan karakter yang diangkat dari kisah klasik Sleeping Beauty yang sudah difilmkan pertama kali tahun 1959. Sebagian besar anak-anak mungkin sudah mengetahui dongeng yang disebut Putri Tidur ini. Seorang putri bernama Aurora yang kemudian dikutuk oleh penyihir jahat akan tertidur selamanya saat menginjak usia 16 tahun, kutukan tersebut akan hilang oleh ciuman cinta sejati. Penyihir jahat inilah yang bernama Maleficent yang kemudian diangkat menjadi peran utama dalam film berjudul sama ini.
Penyihir jahat menjadi Peran utama?
Tentunya ini hal baru bagi film-film Disney selama ini. Tokoh-tokoh utama yang biasa diangkat oleh Disney dan menjadi judul filmnya biasanya adalah tokoh protagonist yang kemudian dicintai oleh penonton yang membuat semuanya menjadi ikonik dan dikenang sepanjang masa. Sementara tokoh antagonis yang biasanya adalah penyihir jahat hanya akan dikenal sebagai penyihir saja, penonton mungkin tidak ingat siapa nama dari penyihir tersebut atau bahkan mungkin tak ingin tahu. Namun kali ini Disney tampaknya ingin menjadikan semua peran dalam dongeng dikenal. 


Angelina Jolie memerankan Maleficent
Siapa tidak kenal Angelina Jolie? Gadis yang tangguh di film Tomb Rider atau detektif yang seksi di film sukses Mr. and Mrs, Smith. Kepiawaian acting istri dari Brad Pitt ini mungkin tak bisa dipungkiri lagi. Berbagai film action, thriller dan drama berhasil dimainkannya. Maka tak heran banyak yang menanti penampilannya dalam film baru.  Bahkan kehadirannya di film ini juga menjadi magnet kuat yang dapat menarik banyak penonton. Berperan sebagai villain di film dongeng ala Disney menjadi pengalaman pertama bagi Jolie. Kapan lagi melihatnya menjadi peran antagonis di film? Ini saatnya…karena Angelina Jolie adalah Maleficent!

Berbeda dengan Dongeng asli
Sebelum Maleficent, Disney pernah mengangkat dongeng Snow White and The Huntsman tahun lalu yang diperankan oleh Kristen Stewart. Kisah film tak berbeda jauh dengan naskah aslinya, jadi penonton sudah tahu akan alur ceritanya. Namun kali ini, sang sutradara Robert Stromberg mengangkat sisi lain dari dongeng Sleeping Beauty yang menjadi cerita utama di film ini.
Dikisahkan kehidupan seorang peri anak-anak yang tinggal di sebuah hutan rahasia bernama Moors jauh dari kastil kerajaan. Peri yang bernama Maleficent ini hidup bahagia bersama makhluk-makhluk ajaib di hutan tersebut. Walau tidak mempunyai ayah dan ibu, Maleficent tidak pernah kesepian di hutan tersebut. Wajahnya yang rupawan dengan kekuatan sihir yang luar biasa semakin sempurna dengan kebaikan hatinya. Sementara itu sayapnya yang besar semakin memberikan kekuatan tak tertandingi. Sayap ini juga yang menjadi symbol keperkasaannya. Maleficent tumbuh menjadi pelindung bagi Moors dan selalu menjaga kedamaian di sana. Suatu hari, seorang anak kecil bernama Stefan berusaha masuk ke Moors dan mencuri sebutir berlian. Tindakan tersebut diketahui oleh Maleficent dari penjaga gerbang Moors, hingga akhirnya Ia meminta kembali berlian itu.
Pertemuan ini menjadi awal hubungan persahabatan Stefan dan Maleficent. Hingga saat Maleficent berusia 16 tahun, Stefan memberikannya ciuman yang dinamakan ciuman sejati. Maleficentpun mulai mencintai Stefan dan sejak itu selalu menunggu pria tersebut di Moors. Sementara itu, Stefan dengan segala ambisinya berusaha menjadi penguasa di kerajaan. Ia pun menjadi salah satu pengawal raja Henry. Saat Maleficent masih menunggu Stefan, Raja Henry merencanakan penyerangan ke Moors untuk merebut harta yang tersimpan di dalamnya. Akhirnya, Terjadilah peperangan Raja Henry dengan Maleficent. Dengan kekuatan sihirnya, Maleficent berhasil melumpuhkan pasukan kerajaan dan melukai Raja Henry. Kemudian Henry membuat suatu perjanjian kepada semua pengawalnya bahwa siapapun yang berhasil membunuh Maleficen, maka Ia berhak menjadi penerusnya.
Ambisi Stefanpun memuncak mendengar hal tersebut. Ia langsung mendatangi Maleficent ke Moors. Dengan berpura-pura baik, Ia berhasil mengelabui Maleficent hingga tertidur dan berniat membunuhnya. Karena tidak tega, Stefan mengambil sayap Maleficent dan mempersembahkannya ke raja Henry. Stefan kemudian diangkat menjadi raja dan menikahi Putri Henry. Kebahagiaan Stefan kontras dengan Maleficent yang menderita kesakitan karena kehilangan sayapnya. Namun tak lama, Maleficent kembali bangkit dan memulihkan kekuatannya walau tanpa sayap besarnya. Kekuatannya pulih, namun Ia bukan lagi Maleficent yang dulu. Kini dendam dan sakit hati menguasai hatinya dan kemurunganpun membayangi Moors.
Dendam Maleficent kian menjadi-jadi ketika istri Stefan melahirkan seorang putri yang bernama Aurora. Di hari pembaptisan Aurora, Maleficent mendatangi kerajaan dan mengutuk bayi tersebut. Seperti naskah aslinya, kutukan yang diberikan Maleficent adalah di usia 16 tahun, Putri Aurora akan tertusuk jarum mesin pemintal dan akan tertidur selamanya. Ia hanya akan terbangun oleh ciuman sejati.
Takut akan kutukan tersebut, Stefan mengungsikan Aurora ke hutan dan dirawat oleh tiga peri kecil yang selanjutnya berubah menjadi tiga wanita desa yang menyamar. Tak hanya itu, Stefan terus mengirimkan prajuritnya untuk menghancurkan Moors, namun selalu gagal. Kehidupan Stefanpun dihantui rasa takut dan paranoid akan kutukan itu. sementara itu, Maleficent selalu mengawasi keseharian Aurora dan tiga peri yang tidak lihai mengurusnya. Keluguan dan kelucuan wajah Aurora berhasil mengubah dendam Maleficent secara perlahan. Bahkan penyihir yang sakit hati ini selalu melindungi Aurora dari kejauhan, dan menghadirkan kelucuan saat ‘menjahili’ ketiga peri yang mengasuh Aurora.

Maleficent bersama The Little Aurora
Aurorapun tumbuh remaja dan pada akhirnya bertemu secara langsung dengan Maleficent. Gadis yang diperankan oleh Elle Fanning ini bertransformasi menjadi gadis cantik dan tulus tak berbeda dengan Maleficent remaja. Maleficent melihat kesamaan dirinya dengan gadis itu dan semakin menyayanginya. Dendam itupun telah sirna dan Maleficent berusaha menarik kembali kutukan yang diberikannya, namun tidak bisa. Sementara itu, Aurora  semakin akrab dengan Maleficent yang disebutnya sebagai Ibu pelindung. Dan semakin sering berkunjung ke Moors yang tidak terlalu jauh dari pondoknya.
Sehari sebelum ulang tahun yang ke-16 Aurora akhirnya mengetahui asal-usulnya dan kutukan tersebut dari tiga peri pengasuhnya. Setelah mengetahui Maleficent yang mengutuknya, Aurora beralih membenci Maleficent. Aurorapun pergi meninggalkan pondoknya menuju kastil raja. Melihat putrinya yang datang, Stefan langsung mengurung Aurora sebagai wanti-wanti akan kutukan itu.
Sementara itu, Maleficent mencari seorang pria yang bernama pangeran Philip yang sebelumnya pernah bertemu dengan Aurora. Walau tak percaya dengan adanya Ciuman sejati, Maleficent berusaha menyelamatkan Aurora melalui Philip (ini tidak ada di naskah asli). Sesampainya di istana, Philip mencium Putri Aurora. Namun sayangnya kutukan itu tidak pudar, Putri Aurora tetap tertidur tak berdaya. Putus asa, Maleficentpun menyesali perbuatannya yang kejam. Sambil mengucapkan selamat tinggal, Ia mencium kening Aurora. Dan keajaibanpun terjadi, Aurora tersadar dan kutukan itupun berakhir.

Kemudian, Aurora memutuskan untuk kembali ke Moors bersama Maleficent. Namun dihadang oleh Stefan dan pasukannya yang kemudian menjebak Maleficent. Pertarunganpun terjadi antara Stefan dan Maleficent bersama pengawalnya Diaval diperankan oleh Sam Riley. Maleficent kewalahan dan hampir dikalahkan oleh Stefan. Beruntungnya, Aurora tak sengaja menemukan sayap Maleficent yang dipajang di kamar ayahnya. Penasaran Ia membukanya dan akhirnya sayap itu hidup kembali dan menuju pemiliknya, Maleficent. Dengan kembalinya sayap tersebut, kekuatan Maleficent kembali sempurna. Dengan kepakan sayapnya ia berhasil menaklukkan Stefan dan pasukannya. Kematian Stefan menjadikan Aurora sebagai penerus tahta. Bersama Maleficent, Istana dan Moorspun bersatu di bawah kekuasaan Ratu Aurora.
Magnificient!
Dari awal diputar, mata penonton memang dimanjakan oleh keindahan Moors dan Maleficent kecil yang jelita, diperankan oleh Isobelle Molloy. Dengan kekuatan sihirnya, Ia memperbaiki dahan pohon yang patah. Punggungnya yang dihiasi sayap hitam besar semakin menunjukkan keindahan layar bioskop. Maleficent remaja yang diperankan oleh India Eisley semakin mencerahkan layar bioskop seiring pertumbuhan sayapnya yang sangat menakjubkan. Penampilannya semakin menakjubkan dengan bibir merah, tanduk besar dan sayap yang sempurna dan dibalut dengan wajah cantik Angelina Jolie.


Aksi Jolie terbang mengibarkan sayapnya dan menerjang angin melewati awan-awan indah semakin memanjakan penonton. Aksi sihirnya membuat perubahan pohon-pohon di Moors menjadi ular besar dan prajurit-prajurit juga seakan menunjukkan kualitas grafis yang ditampilkan. Sihir Jolie yang mengubah gagak (Diaval) menjadi beberapa wujud seperti manusia, kuda, hingga naga ganas) juga berhasil ditampilkan sempurna dan tampak nyata.
Layar raksasa pun akan semakin memukau dan indah menyaksikan acting lintas generasi Elle Fanning dan Angelina Jolie. Magnificient!
Pesan Implisit
Maleficent menunjukkan sisi lain dari tokoh antagonis yang biasa menjadi Public Enemy. Maleficent tak serta merta menjadi ‘jahat’ tanpa sebab, keserakahan Stefan menjadi awal perubahannya menjadi demikian. Ambisi Stefan yang membutakan matanya justru membuat kehidupannya tidak nyaman sekalipun berhasil menjadi raja. Sedangkan tokoh Penyihir yang biasanya dibenci dan paling ditakuti oleh anak-anak, menjadi berbeda setelah menyaksikan Maleficent. Angelina Jolie yang menggambarkan sosok penyihir anggun dan cantik serta baik hati mungkin akan mematahkan hal tersebut. Karakter Maleficent mungkin akan menjadi ikonik juga dan akan diingat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar